Flasback ke masa saat axel umur 9 bulan. Waktu itu aku di Sidoarjo dalam rangka mudik lebaran, spt biasanya balik ke Jakartanya lama bisa 2 bulan di Sidoarjo.
Seperti biasa kalau axel sakit, aku periksakan ke rumah sakit tempat axel di lahirkan. Tak sengaja aku baca pengumuman ada lomba balita dalam rangka ulangtahun salah satu rumah sakit tp bukan rumah sakit tempat axel lahir. Aku sangat tertarik dengan lomba bayi merangkak. Entah mengapa dorongan untuk mengikutkan axel ke lomba tersebut sangat kuat , keluargaku heran dg kengototanku.
Hari perlombaan itupun tiba, tak kusangka banyak juga peserta yang ikut. Semua peserta lengkap ada ayah, bunda, kakek, nenek, baby sitter, kakak2nya. Terbersit kesedihan dalam hati krn aku tdk didampingi suami. Suamiku tidak bisa datang krn ada pekerjaan yang tak bisa di tinggalkan. Sebagai gantinya aku di temani ibuku, masku, kakak iparku dan keponakanku.
Sebelum lomba di mulai setiap peserta di tempatkan di arena pertandingan untuk mencoba, dan mengenal arena pertandingan. Saat axel ku taruh, dia hanya diam saja malah asyik melihat MC nya yg lucu berkepala botak, dan pengiring musiknya. Sampai-sampai si MC bilang,”aduh kamu kok cakep sih”. Mungkin salah tingkah krn di lihat axel jadilah dia berbicara spt itu.
Perlombaan di mulai, kloter pertama maju. Semua penonton tertawa melihat tingkah laku para peserta yaitu para batita. Yang paling heboh justru para orangtuanya teriak-teriak, menstimulasi dengan boneka, dengan uang agar mau merangkak tp mereka hanya duduk tenang, bingung tapi ada juga yang mulai merangkak smp ke garis finis.
Tibalah nama axel di panggil utk maju lomba. Aku suruh keponakanku ke garis finish untuk menstimulasi axel agar mau merangkak ke garis finish. Begitu peluit di bunyikan, keponakanku sudah teriak2 memanggil axel agar merangkak tapi axel diam saja, aku bisikkan ke axel, “ayo nak, ke mas rafi, mas rafi sudah menunggu axel untuk bermain.” tp axel hanya duduk terpaku bingung. Akhirnya aku naik ke panggung, aku ikutan merangkak agar axel mengikutiku, berhasil. Axel mulai merangkak mengikutiku, semua orang tertawa ngakak melihat tingkahku sampai si MC bilang, “ternyata tertarik dengan pantat ibunya”. Takut aku tersinggung, MC itupun berucap lagi, “inilah gambaran kedekatan antara ibu dan anak”. Aku juga tertawa mendengar perkataan MC. Sebelum sampai di garis finish, axel sempat berhenti merangkak krn terkena celanaku. Aku katakana lg, “ayo nak, ikutin mama smp depan ya.” Dan axelpun merangkak lagi smp garis finish. “Horeee… axel berhasil smp garis finish”, teriakku sambil memeluk dan menciumnya.
Setelah menunggu lama, sampailah di pengumuman juara. Paling axel tidak menang, pikirku. Begitu MC mengumumkan Juara harapan I lomba merangkak Muhammad Axel Benicia zamzami, aku terkejut. Alhamdulilah axel menang, tak sia-sia aku merangkak tadi.
Sungguh pengalaman yang menarik, lucu dan berkesan dalam hidupku…
hahahah....lucu sist, jempol bwt kalian... ;D
BalasHapusterima kasih sis...
BalasHapus