Memiliki axel adalah anugerah terindah dalam hidupku. Bagaimana prosesnya sampai axel lahir ke bumi juga anugerah buatku krn bayak unsur religiusnya (baca: mukzizat kehamilan). Mendidik axelpun tak semudah itu karena axel setelah kuperhatikan dia beda dengan yg lain. Beda di sini dalam artian kecerdasan pada umumnya yaitu meliputi kemampuan dalam Membaca, Menulis dan Berhitung . Sedangkan axel tidak seperti itu. Perbedaan axel itulah yang memicuku untuk bisa menjadi ibu yang baik dan bijak.
Aku pikir dengan berbedanya axel akan menjadi kendala buatnya kelak. Tapi setelah aku menemukan sebuah buku yg bagus tentang mendidik anak, aku tersadar. Kujadikan penulis buku tersebut sebagai referensiku dalam mendidik axel karena aku setuju dengan apa yang beliau lakukan untuk pendidikan anak.
“Setiap anak dilahirkan berbeda, oleh karenanya memerlukan perlakuan dan cara pembelajaran yang berbeda sesuai dengan ciri-ciri keunikan yang dimilikinya masing-masing. Tidak ada yang disebut kelainan pada anak, yang ada adalah perbedaan cara belajar dan sifat-sifat dasar anak, yang merupakan fitrah alami dari Tuhan.” (ayah edy.blogspot)
Kenapa axel delay speech dan beda dg anak lainnya? Ini dia artikel yang menjawab semua pertanyaanku, semua gundahku.
“Berdasarkan temuan dalam bidang sains otak diketahui bahwa otak berpikir manusia terbagi atas belahan otak kiri dan kanan. Masing-masing belahan memiliki kemampuan yang berbeda dan saling melengkapi.
Otak juga sama dengan tangan dalam proses bekerjanya dia selalu bersama-sama saling melengkapi, hanya tetap saja ada yang sedikit lebih dominan dari lainnya. Persis seperti tangan kita.
Karena selama ini yang kita ketahui hanya kemampuan dan sifat-sifat otak kiri, maka standar ke normalan berpikir seorang anakpun didasarkan pada cara bekerjanya otak kiri.
Sebelum para ilmuan otak menemukan ini kira-kira 20 tahun yang lalu, maka anak-anak yang cenderung dominan otak kanan sering dikategorikan bermasalah. Padahal sesungguhnya mereka bukan bermasalah melainkan memiliki sifat-sifat yang lebih di dominasi otak kanannya.
Mari kita perhatikan ciri-cirinya:
1. Sulit mengikuti pelajaran disekolah.
2. Terlambat bicara dibandingkan anak seusianya
3. Pada awal-awal sering lebih kuat tangan kiri (kidal)
4. Jika berbicara tidak runtut dan sistematis dan sulit dipahami maksudnya.
5. Perasaannya sangat sensitif/peka
6. Sulit mengungkapkan keinginannya dalam bentuk kata/kalimat atau sulit menyusun kalimat untuk mengungkapkan perasaannya.
7. Cepat hafal tempat/lokasi, tanda-tanda dan rute perjalanan kesatu tempat yang pernah dikunjungi meskipun hanya sekali.
8. Sering bicara tidak nyambung dengan pertanyaan.
9. Kadang suka berkhayal dan bicara sendiri menceritakan fantasinya
10. Kadang bercerita ke satu tempat yang sebenarnya belum pernah di kunjunginya seolah-olah seperti nyata.
11. Konsentrasi rendah pada pekerjaan yang kurang disukainya/diminta oleh gurunya tapi sangat tinggi pada hal-hal yang menarik perhatiannya.
12. Sering membuat cara baru dalam menyelesaikan tugas/soal-soal dan kurang suka cara yang di ajarkan oleh gurunya.
13. Lebih suka permainan rangcang bangun seperti lego dsb.
14. Suka keluar dari kelompok dan melakukan aktivitasnya sendiri.
15. Sebagian ada yang sudah tahu membedakan jenis-jenis benda; seperti merek mobil, jenis pesawat dsb. dalam usia yang relatif sangat dini
16. Sulit diajari mengeja suku kata
17. Waktu kecil sulit membedakan huruf d dengan b
18. Jika menulis huruf sering terbalik antara W dengan M atau E dengan 3
19. Sulit mengerjakan soal-soal matematika logika/rumus-rumus
20. Sebagian lagi sulit mamahami maksud dari soal cerita matematika kecuali diberikan contoh analogi/perumpamaan dengan menggunakan alat bantu benda-benda.
21. Sering memandang ke atas dan terlihat seperti melamun
22. Kurang suka mencatat dan lebih suka memenuhi bukunya dengan gambar disana-sini.
23. Sering membaca melompat dan beberapa kata tertinggal atau terlompati
24. Jika sudah mengenal huruf/angka, ia mampu membaca urutan huruf/angka dari belakang atau dengan urutan terbalik dengan cepat & tepat.”
(sumber: ayah edy.blogspot.com)
2. Terlambat bicara dibandingkan anak seusianya
3. Pada awal-awal sering lebih kuat tangan kiri (kidal)
4. Jika berbicara tidak runtut dan sistematis dan sulit dipahami maksudnya.
5. Perasaannya sangat sensitif/peka
6. Sulit mengungkapkan keinginannya dalam bentuk kata/kalimat atau sulit menyusun kalimat untuk mengungkapkan perasaannya.
7. Cepat hafal tempat/lokasi, tanda-tanda dan rute perjalanan kesatu tempat yang pernah dikunjungi meskipun hanya sekali.
8. Sering bicara tidak nyambung dengan pertanyaan.
9. Kadang suka berkhayal dan bicara sendiri menceritakan fantasinya
10. Kadang bercerita ke satu tempat yang sebenarnya belum pernah di kunjunginya seolah-olah seperti nyata.
11. Konsentrasi rendah pada pekerjaan yang kurang disukainya/diminta oleh gurunya tapi sangat tinggi pada hal-hal yang menarik perhatiannya.
12. Sering membuat cara baru dalam menyelesaikan tugas/soal-soal dan kurang suka cara yang di ajarkan oleh gurunya.
13. Lebih suka permainan rangcang bangun seperti lego dsb.
14. Suka keluar dari kelompok dan melakukan aktivitasnya sendiri.
15. Sebagian ada yang sudah tahu membedakan jenis-jenis benda; seperti merek mobil, jenis pesawat dsb. dalam usia yang relatif sangat dini
16. Sulit diajari mengeja suku kata
17. Waktu kecil sulit membedakan huruf d dengan b
18. Jika menulis huruf sering terbalik antara W dengan M atau E dengan 3
19. Sulit mengerjakan soal-soal matematika logika/rumus-rumus
20. Sebagian lagi sulit mamahami maksud dari soal cerita matematika kecuali diberikan contoh analogi/perumpamaan dengan menggunakan alat bantu benda-benda.
21. Sering memandang ke atas dan terlihat seperti melamun
22. Kurang suka mencatat dan lebih suka memenuhi bukunya dengan gambar disana-sini.
23. Sering membaca melompat dan beberapa kata tertinggal atau terlompati
24. Jika sudah mengenal huruf/angka, ia mampu membaca urutan huruf/angka dari belakang atau dengan urutan terbalik dengan cepat & tepat.”
(sumber: ayah edy.blogspot.com)
Subhanallah… Ciri-ciri di atas sebagian ada di dalam diri axel. Axel lebih dominan otak kanannya. Aku harus bersyukur di beri anugrah axel layaknya seorang einsten.
Allah punya maksud lain di balik semua ini. Dan inilah maksudnya. Agar aku bisa terus belajar, belajar dan menjadi ibu yang baik meski sekarang masih belum sempurna. Harus selalu melihat sisi positif di balik kekurangannya, di balik kenakalannya.
Karena anak yang dominan otak kanan, anak-anak yang memiliki keunggulan dalam bidang Imajinasi, Desain, Rancang bangun, dan para pencipta baik dibidang sains atau dibidang seni.
Semoga, ini PR buatku…
Pusat Terapi dan Tumbuh Kembang Anak (PTTKA) Rumah Sahabat Yogyakarta melayani deteksi dini anak berkebutuhan khusus, terapi terpadu untuk Autism, ADD, ADHD, Down syndrom, Cerebral palsy, terlambat bicara dll dg terapi wicara, sensori integrasi, behavior terapi, Renang& musik untuk anak berkebutuhan khusus, home visit terapi & program pendampingan ke sekolah umum. informasi lebih lanjut hubungi 0274 8267882 atau buka web www.pttkarumahsahabat.com
BalasHapusterima kasih infonya... maaf baru buka blog..
BalasHapusDear, mbak Amalia
BalasHapusSaya Sari ibu dari Gitara (ce, 15bln). Kalo boleh tau umur berapa diketahui kalau Axel speech delay, dan dengan ciri seperti apa?
Anak saya sampai sekarang belum nampak meniru kata-kata. Tapi satu dua kali dia pernah (seperti) mengucapkan ayah, ibu, nggak, ayo. Dia juga baru bubbling (babababa) di usia 10bulan, dan berhenti di usia 13bulanan.
Tapi dia bisa (dengan sangat baik) mengerti kalau diajak bicara dan balik merespon, hafal tempat, orang.
Padahal sering diajak bicara, bernyanyi, bermain mengenal & tunjuk benda.
Apakah ada saran dari mbak Amalia, apa yg bisa saya lakukan untuk saya bisa memutuskan kalau anak saya speech delay atau tidak,, dan jika memang iya, apa yg selanjutnya bisa saya lakukan untuk mengatasinya?
Trimakasih sekali jika mbak Amalia berkenan berbagi pengalamannya
Salam
Sari