Sebagai ibu wajar bila aku merasa gelisah kalau anak tercintanya belum bisa bicara. Saat itu axel umur 2 th tp kemampuan bicaranya spt anak umur 1 tahun. Sbg ibu wajar kalau aku bingung. Mungkin krn kurangnya stimulasi atau orang-orang disekitarnya kurang banyak bicara alias pendiam, maklum di rumah axel hanya berdua dgku. Akhirnya kubawa axel ke RS untuk konsultasi masalah kemampuan bicaranya. Axel di analisa dan di observasi. Dokter menyarankan agar axel di terapi wicara dan okupasi dg waktu yg tdk bisa ditentukan tergantung kemampuan anak. Setelah konsultasi dg dokter, axel aku terapikan seminggu 2x meski jarak antara rumah dg tempat terapi jauh.
Jauh dari perkiraanku ternyata tiap terapi axel pasti nangis selama terapi berlangsung dan aku tdk tega melihatnya krn terapisnya selalu memaksa untuk melakukan apa yg diperintahkan. Wah, kalau tiap terapi begini trs kasihan axel dan yg didapat hanya capek belaka krn jarak antara rumah dg tempat terapi memang sgt jauh. Sebelum memutuskan antara meneruskan terapi atau tdk aku berdiskusi dg suami dan browsing internet ttg anak terlambat bicara. Dan aku menemukan sebuah artikel yg sangat bagus.
“ Anak yg terlambat bicara adalah anak yg memiliki kecenderungan berpikir dengan menggunakan otak kanannya. Apa artinya; ya seorang anak otak kanan adalah anak yang mendapatkan berkah dari Tuhan memiliki kemampuan untuk menjadi seorang pencipta dan penemu hal-hal baru di dunia ini baik dalam bidang seni ataupun bidang sains.
Berdasarkan penelitian anak yang cenderung berotak kanan adalah anak yang otak belahan kanannya lebih dominan dalam berpikir ketimbang belahan otak kirinya. Anak yang dominan otak kanannya cenderung lebih mengembangkan organ-organ yang berhubungan dengan imajinasi dan kemampuan visualisasi, bukannya kemampuan berbahasa. Oleh karena kemampuan visualisasinya yang lebih dulu berkembang maka kemampuan anak dalam bicara menjadi seolah-olah terlambat, bila dibandingkan dengan anak-anak yang dominan otak kirinya.
Oleh karena itu janganlah panik jika anak kita terlambat bicara, pasti satu saat dia akan bisa bicara karena memang kita ini adalah species yang pasti bisa bicara”. (sumber: Ayahkita.blogspot.com)
Berdasarkan penelitian anak yang cenderung berotak kanan adalah anak yang otak belahan kanannya lebih dominan dalam berpikir ketimbang belahan otak kirinya. Anak yang dominan otak kanannya cenderung lebih mengembangkan organ-organ yang berhubungan dengan imajinasi dan kemampuan visualisasi, bukannya kemampuan berbahasa. Oleh karena kemampuan visualisasinya yang lebih dulu berkembang maka kemampuan anak dalam bicara menjadi seolah-olah terlambat, bila dibandingkan dengan anak-anak yang dominan otak kirinya.
Oleh karena itu janganlah panik jika anak kita terlambat bicara, pasti satu saat dia akan bisa bicara karena memang kita ini adalah species yang pasti bisa bicara”. (sumber: Ayahkita.blogspot.com)
Akupun mencari info tentang ciri-ciri anak otak kanan dan hasilnya sama spt karakter axel. Beruntung aku menemukan artikel tsb, aku jd merasa tenang dan mulai paham ttg axel. Dan akhirnya kuputuskan untuk berhenti terapi dan menyekolahkan axel ke playgroup agar ada stimulasi dr teman dan gurunya. Dan Alhamdulilah sekarang axel lambat laun sdh bisa bicara dan mengerti apa yg di katakan orangtuanya.
Tiap anak di lahirkan dg keunikan yg berbeda, begitu jg dg axel dia memiliki keunikan sendiri. Hanya dg mencintainya, menerima apa adanya, aku bisa melihat sisi yg luar biasa dari seorang axel.
congrat sist...smua usahamu dg penuh kasih pasti akan ada hasilnya...nitip cium tuk axel ya...*jd pingin bwt blog jg*...ajarin dunk.. ^^
BalasHapustrims say... di terima ciumnya hi hi hi...
BalasHapusaq baru tau kalo lia punya blog......horeeeeeeee
BalasHapushoreeee.. jg bu dian...
BalasHapus@dian: blogku di follow to say... :D
BalasHapussip bu ... anak saya seperti axel.
BalasHapusTerima kasih bu sudah membaca blog sy,,, semoga bermanfaat tulisan ini. Salam buat malaikat kecil nya.
Hapus