1.5 tahun usia pernikahan kami, tapi belum juga dikarunia anak. Dalam masa penantian itu kami hanya berdoa dan berikhtiar dengan kesabaran.
Saat memasuki hari-hari penantian, malam harinya aku bermimpi aneh. Sebuah mimpi yang mengisahkan kedatangan seorang pengemis tua ke rumahku. Ia meminta sebotol minuman untuk bekal perjalanannya. Aku mencoba memberinya makanan namun ditampiknya, ia hanya butuh sebotol air putih. Akhirnya kukasih air yang dia minta.
Tatkala terbangun, sekedarnya kumaknai mimpi itu, toh mimpi cuma kembang tidur yang menghiasi kenyenyakan. Tanpa direncanakan, siang harinya suamiku mengajak ke rumah sepupunya untuk silahturahmi. Saat kami berpamitan hendak pulang, tanpa kusangka aku diberi air zamzam sebotol, kebetulan suaminya baru pulang tugas dari Mekah. Aku kaget, mungkinkah ini arti mimpiku tadi malam?aku mendapat imbalan air zamzam karena telah memberi air minum kepada pengemis tua.
Kebanyakan umat Islam menyakini bahwa air Zamzam mengandung khasiat. Apa salahnya bila kami juga menyakini hal tersebut, karena manusia merencana, Tuhan yang mengabulkan. Berpegang pada prinsip tersebut kamipun menjalani terapi air zamzam. Setiap kali kami sholat berjamaah, air zamzam diletakkan di sebelah kami. Selepas sholat, air zamzam diberi doa oleh suamiku yang intinya supaya kami memperoleh keturunan, lalu kamipun meminumnya..
Tak disangka, saat persediaan air zamzam tinggal sedikit, tanpa disadari aku sudah positif hamil berdasarkan alat pendeteksi kehamilan. Alhamdulillah, betapa bahagianya kami.Sungguh kejadian luar biasa dalam hidupku, itu semua berkat Allah Swt.
Namun kebahagiaan itu seketika sirna saat kuperiksa ke dokter kandungan. Dokter mendiagnosa ada tumor di rahimku. Tumor itu harus diangkat dengan jalan operasi saat kehamilan menginjak 4 bulan. Aku sedih dan shock. Yang bisa kulakukan hanya berdoa dan pasrah agar diberi kesabaran dan kelapangan dalam menerima cobaan ini.
Dalam kepasrahan kami mencoba memeriksakan ulang ke dokter kandungan lain untuk memperoleh opini kedua. Syukur Alhamdulillah, hasil diagnosa dokter kedua membesarkan hatiku. Karena menurutnya tumor tersebut berada dipermukaan rahim namanya myoma, kehamilan bisa dilanjutkan tetapi harus ekstra hati-hati.
Betapa leganya kami, akhirnya aku bisa mempertahankan janinku. Namun, aku tidak boleh hanyut dengan kegembiraan karena masa kehamilan masih panjang. Doa dan ikhtiar kemedisan harus kulakoni. Bagaimanapun mukzizat harus dicerna dan dinalar dengan usaha-usaha kemedisan.
Ujian kehamilanku belum berakhir, memasuki bulan ke 8 rasa sakit akibat gesekan antara janin dengan myoma semakin terasa. Tapi aku berusaha sekuat tenaga untuk melawan rasa sakit itu agar bisa melahirkan tepat waktunya.
Memasuki bulan ke-9, dokter menyatakan aku harus di operasi caesar. Dokter juga memberiku sock terapi bahwa myoma juga diambil apabila tidak membahayakan nyawaku, tapi bila membahayakan nyawaku myomanya tetap berada di permukaan rahim. Dan kalau terjadi pendarahan rahimku harus diangkat.
Sedih, kacau, takut menghantui fikiranku lagi. Sebagai suami yang mengerti kondisi istrinya, dia mengajariku untuk selalu mengucap La Haula wala kuwwata illa billah (tiada daya dan upaya selain kuasa [dari]-Mu) seraya mengelus-elus perut, agar fikiran dan hati merasa tenang.
Hari penantian itupun tiba. Pada tanggal 10 November 2007 pukul 06.00 WIB, aku dioperasi caesar. Alhamdulillah, operasi berjalan lancar. Myoma yang sebesar mangkuk bakso berhasil diambil, bayi yang kukandung lahir normal dan rahimku selamat. Terima kasih Ya Robb, untuk kesekian kalinya Kau sapa kami dengan mukzizatMu.
Bayi itu kuberi nama Muhammad Axel Benicia Zamzami artinya sang pencinta damai yang menyenangkan. Dan zamzami adalah air zamzam yang merupakan sejarah dan mukzizat yang tidak boleh dilupakan.
Bund berapa lama konsumsi air zamzam nya, kebetulan saya juga sedang ikhtiar dengan air zamzam
BalasHapusMohon maaf baru kebaca krn memang udah jarang buka blog. Hanya beberapa bulan bun mengkonsumsinya.. Alhamdulilah setelah itu hamil. Seingat sy sih sekitar 2 bulanan.. Semoga ikhtiar air zamzamnya makbul ya bun.. Aamiin
Hapus